BEKERJA DENGAN HATI NURANI

BEKERJA DENGAN HATI NURANI
Bekerja merupakan ibadah. Bekerja juga merupakan ciri kehidupan jiwa. Bekerja adalah citra diri. Dengan bekerja, seseorang dapat membangun kepercayaan dirinya. Seseorang yang bekerja tentu akan berbeda dengan seseorang yang tidak bekerja sama sekali, atau disebut juga pengangguran, dalam masalah pencitraan dirinya. Bahkan, dengan bekerja seseorang akan merasa terhormat dihadapan orang lain. Dengan bekerja tidak hanya memperoleh uang, namun kita juga bisa beribadah, misal dengan uang yang kita miliki kita bisa bersedekah kepada pengemis, memberi makan anak yatim, dsb. Menurut Muwafik(2002:16)mengatakan “Bekerja adalah rekreasi terbesar. Dan mendatangkan uang, mengundang simpati, dan sebagai ladang ibadah. Dengan bekerja, zakat, infak, dan sedekah dapat dilaksanakan. Dengan bekerja, kita mengenal diri. Dengan bekerja, kita mengenal dunia. Bekerja adalah jembatan menuju akhirat.”
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh seorang penulis yaitu K.H. Toto Tasmara (2002:25) menangatakan bahwa “Secara lebih hakiki, bekerja bagi seorang muslim merupakan “ibadah”, bukti pengabdian dan rasa syukur kita untuk mengolah dan memenuhi panggilan Illahi agar mampu menjadi yang terbaik karena mereka sadar bahwa bumi diciptakan sebagai ujian bagi mereka yang memiliki etos yang terbaik. Alloh berfirman “Sesungguhanya, Kami telah menciptakan apa-apa yang ada di bumisebagai perhiasan baginya, supaya Kami menguji mereka siapakah yang terbaik amalnya.” (al-Kahfi:7). Pada initinya didalam bekerja adalah ada aktivitas gerak. Dalam aktivitas ini ada ciri-ciri agar gerak kita tersebut bernilai ibadah. Mungkin sebagian dari kita setelah bekerja seharian akan merasakan lelah. Namun Allah menghibur kita dengan firmannya “Barangsiapa yang di waktu sorenya merasakan kelelahan karena bekerja, bekarya dengan tangannya sendiri, maka di waktu sore itu pulalah ia terampuni dosanya.” (H.R Thabrani dan Baihaqi). Maka jangan pernah berhenti untuk bekerja dengan hati nurani, dengan niat yang ikhlas karena Alloh.
Meski selama ini, banyak orang yang bekerja utuk mendapatkan materi belaka. Bahkan mereka tidak memperhatikan akhirat dalam bekerja, padahal di akhiratlah kita akan kekal didalamnya. Sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap bekerja agar bisa menjadikannya jembatan untuk menuju akhirat. Maka bekerja dengan hati nurani adalah caranya. Minimal ada 10 ciri bekerja dengan hati nurani. Menurut Muwafik Saleh (2002:63) mengatakan bahwa “Sepuluh ciri bekerja dengan hati nurani adalah mengawali kerja dengan niat baik dan benar, menjaga agama Allah SWT dalam bekerja, menghadirkan Allah SWT dalam bekerja, menggunakan hati nurani dalam menentukan sikap sikap saat bekerja, menampilkan sikap takwa dalam bekerja, ikhlas dalam bekerja, menampilkan cara kerja yang terbaik (amal prestatif), memunculkan syukur prestatif, menjalin silatirahmi dan merajut ukhuwah (kerja sama), dan menampilkan pelayanan prima (service excellent). Bekerja ternyata di dalam islam sangat dianjurkan, terutama dengan niat yang ikhlas karena Allah, selain mendapatkan materi sebagai balasan di dunia juga pahala sebagai bekal di akhirat.
Dalam bekerja diperlukan juga kreatifitas, agar dalam kita bekerja bisa memaksimalkan potensi-potensi kita dengan sebaik-baiknya.Ada beberapahal yang bisa membuat kita menjadi lebih kreatif. K.H. Toto Tasmara (2002:93) mengatakan “Ada beberapa tahapan untuk menjadi orang kreatif, tahapan tersebut adalah keterbukaan, pengendapan, reproduksi, evaluasi, dan pengembangan diri.”

Daftar Rujukan
Saleh Muwafik, S.Sos. M.Si. 2002. Bekerja dengan hati nurani. Malang: Erlangga.
Tasmara K.H. Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani.
Universitas Negeri Malang.2000. Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. Malang: UniversitasNegeri Malang.
Abu Solikhin. 2009. Zero To Hero Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa. Yogyakarta: Pro-U Media.
Abu Solikhin. 2007. Way To Win Melintas Batas Menciptakan Kemenangan. Yogyakarta: Pro-U Media.

MANUSIA MERDEKA

Kita adalah manusia merdeka. Jangan pernah mau menjadi orang yang terjajah dalam segala hal. Bahkan, dalam hal pemikiran. Kita adalah manusia yang mempunyai jalan pemikiran kita sendiri sesuai dengan apa yang menurut kita benar.
Seseorang yang bisa menginspirasi seseorang adalah dia yang mempunyai keinginan yang kuat untuk menjalankan apa yang menjadi cita-citanya tersebut.